image

Berapakah Minimal Persiapan Gaji Untuk Menikah ??

Persiapan Gaji Untuk menikahPernah ga kalian bertanya tanya… terutama si cowo nih yang rada rada sering bingung… “Eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp***** bisa ga ya? Cukup ga ya?”

Menurut Kalian ????
Maka dari pertanyaan itu dibuat survey dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit.
Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami “Matery after merit phobia syndhrome”..
Daftar anggaran bulanan:
(asumsi : disusun berdasarkan skala proritas, disusun dengan sangat-sangat relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah).
1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah Rp. 5.000. Maka makan 3x sehari,kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran aja), kali 30 hari adalah : Rp. 900.000.
*Tips :
Rajin-rajin ke kondangan, walimahan, atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya, pasti lebih ngirit. :D
2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak. Maka dana untuk kontrakan sekitar Rp. 500.000/bulan.
*Tips :
Tinggallah di Pondok Mertua Indah. Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada. Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk “makan ati” (^__^)
3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah Rp. 100.000/bulan.
*Tips :
Jangan pake AC, cukup AC (Angin Cendela). Jangan suka main Plestesyen (PS), cukup main monopoli, gaple, domino ama istri terasa lebih romantis.
4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah Rp. 100.000.
*Tips :
Gunakanlah Bensin campur! (Maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atau ikutlah “Nebeng Fans Club”, dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan.
5. Komunikasi
Dengan asumsi pake CDMA yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah Rp. 100.000.
*Tips :
Pakelah “FREN” yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang “Freeen…minjam HP nya dong freen…”)
6. Keperluan Sehari Hari
Seperti sabun, odol, syampu, dll dsb. Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur maka alokasi dana untuk ini sebesar Rp.50.000.
*Tips :
Mandi kalo perlu saja. Kalo dulu 2 kali sehari, jadi 2 hari sekali. Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata
7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing, maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar Rp. 50.000.
*Tips :
Jaga kesehatan. Jangan begadang…kalo tiada artinya…begadang bole saja…asalkan sambil ronda (halah!!)
8. Entertaiment
Nah ini kalo ada uang lebih aja, bisalaah sekali2 nomat (nonton hemat, bioskop), liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali-sekali.
Kesimpulan
Jadi, dapat kita simpulkan…
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar :
Rp. 1.800.000/ bulan..
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen-teman ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.
Kalopun masih ‘besar pasak daripada tiang’ Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang…ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah, yaitu :
Berkah Menikah..
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa. Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting! OK! AMIN….!!!!
*Ini kan masukan aja.. kalau ada yang ga pas dihati, jangan di maki yaaaa*


http://gugling.com/berapakah-minimal-persiapan-gaji-untuk-menikah.html
Read More..

Para Wanita Intelektual Inggris Ramai Menjadi Muslim, Ada Apa?

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa. Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.
Kristiane Backer dulu dan sekarang
Kristiane Backer dulu dan sekarang
Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya. Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.
“Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena “mengkonversi kenyamanan”. Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa,” ujarnya.
Camilla Leyland 32 tahun seorang guru Yoga, penampilan dulu dan sekarang
Camilla Leyland 32 tahun seorang guru Yoga, penampilan dulu dan sekarang
Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. “Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun,” ujarnya.
Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu. “Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf,” ujarnya.
Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. “Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda,” tambahnya.
Penulis Eva Ahmad Sebelah Kanan dan Lynne Ali yang kini menjadi seorang Muslimah
Penulis Eva Ahmad Sebelah Kanan dan Lynne Ali yang kini menjadi seorang Muslimah
Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. “Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani,” ujarnya.
Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi.”Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan seks bebas.”
Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. “Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab,” ujarnya. “Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah.”
m
Lauren Booth, ipar dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang menjadi muslim setelah mendapat pengalaman spiritual di Iran
Lauren Booth, ipar dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang menjadi muslim setelah mendapat pengalaman spiritual di Iran
Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. “Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1,” kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.
Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka – khususnya jilbab – walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. “Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir,” tambahnya.
Hal itu diakui Backer. “Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris – intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa,” ujarnya.
Hal itu diamini Lyne. “Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu – saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika,” ujarnya.
“Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. “Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat,” kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. “Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya,” tambahnya Brice.
Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk ‘alasan intelektual dan feminis’.
“Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata ‘feminisme’ dan ‘Islam’ dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis,” tambahnya. Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. “Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat.”
Tumbuh di Southampton – ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom – Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.
Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. “Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim,” katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah. Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah “merdeka”. “Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak.” (Daily Mail & Republika)
Read More..

Sikap Seorang Muslim Kepada Penguasa Yang Zhalim

Alhamdulillah, Rasulullah SAW telah meninggalkan kepada kita Agama Islam yang sempurna. Tidak ada suatu perkara yang penting pun yang terlewati dari agama ini. Barangsiapa tetap berpegang teguh kepada agama ini setelah sampai hujjah kepadanya maka dia adalah termasuk orang yang selamat, Insyaa Allah. Dan barangsiapa yang berpaling setelah sampai keterangan dari perkara agama ini maka dia akan binasa. Semoga Allah SWT menggolongkan kita kepada orang yang tetap mendengar dan taat dari setiap perintah-perintah yang telah disampaikan oleh-Nya lewat lisan Rasul-Nya SAW. Aamiin.
A. Sikap Seorang Muslim Kepada Penguasa Yang Zhalim, Mendengar dan Taat.
1. Dari Wail bin Hujr, berkata : Kami bertanya :
Wahai Rasulullah ! Bagaimana pendapatmu jika kami punya amir (dimana mereka) menahan hak kami dan mereka meminta haknya dari kami ? Maka beliau menjawab : (Hendaknya kalian) dengar dan taati mereka, karena hanyalah atas mereka apa yang mereka perbuat, dan atas kalian yang kalian perbuat. (HR. Muslim no. 1846 dari hadits Asyats bin Qais)
2. Dari Hudzaifah bin Yaman berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul (pula) ditengah-tengah kalian orang-orang (dikalangan penguasa) yang hatinya adalah hati syaithan dalam wujud manusia. Aku (Hudzaifah) bertanya : Apa yang harus saya perbuat jika aku mendapatinya? Beliau bersabda : (Hendaknya) kalian mendengar dan taat kepada amir, meskipun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu. (Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya no. 1847 (52))
3. Dari Adi bin Hathim ra. berkata : Kami bertanya :Ya Rasulullah, kami tidak bertanya kepadamu tentang (ketaatan) kepada (amir) yang bertaqwa, akan tetapi bagaimana yang berbuat (demikian) dan berbuat (demikian) (Adi bin Hathim menyebutkan perbuatan yang jelek) ? Maka Rasulullah SAW bersabda : Bertaqwalah kepada Allah dan (tetaplah) mendengar dan taat (kepada mereka). (HR. Ibnu Abi Ashim dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal hal 493 no. 1069)
4. Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Wajib bagi kamu mendengar dan taat baik dalam keadaan sulit ataupun mudah, semangat ataupun tidak suka, walaupun ia sewenang-wenang terhadapmu. (HR. Muslim)
B. Mendengar & taat dalam perkara yang maruf, bukan dalam perkara maksiat.
 Dari Ibnu Umar ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Wajib atas seorang muslim (untuk) mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa yang ia sukai ataupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (untuk) berbuat maksiat, maka tidak ada mendengar dan taat. (HR. Bukhari dan Muslim)
C. Larangan Menghina (Menjelek-Jelekkan) Penguasa & Perintah Memuliakannya Walau Zhalim Sekalipun
1. Dari Muawiyah berkata : Tatkala Abu Dzar keluar ke Ribdzah, dia ditemui sekelompok orang dari Irak, kemudian mereka berkata : Wahai Abu Dzar, pancangkanlah bendera (perang) untuk kami, niscaya akan datang orang-orang yang membelamu. (Maka) Abu Dzar berkata : Pelan-pelan (bersabarlah) wahai Ahlul Islam, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Akan ada sepeninggalku seorang sulthan (pemimpin), muliakanlah dia, maka barangsiapa mencari-cari kehinaannya, berarti dia telah melubangi Islam dengan satu celah dan tidak akan diterima taubatnya sampai dia mampu mengembalikannya seperti semula. (Hadits Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Abi Ashim dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal)
2. Dari Abi Bakrah ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Sulthan adalah naungan Allah dimuka bumi, barangsiapa menghinanya, maka Allah akan menghinakan dia (orang yang menghina sulthan), dan barangsiapa memuliakannya, niscaya Allah akan memuliakan dia. (Hadits shahih riwayat Ibnu AbiAshim, Ahmad, At-Thoyalisi, Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal no. 1017 dan 1023, dan dalam As-Shahihah 2297)
3. Dari Ziyad bin Kusaib Al-Adawi beliau berkata : Dulu aku pernah bersama Abi Bakrah berada dibawah mimbar Ibnu Amir dan beliau sedang berkhutbah sambil mengenakan pakaian tipis. Kemudian Abu Bilal berkata : Lihatlah oleh kalian pada pemimpin kita, dia mengenakan baju orang-orang fasiq. Lantas Abi Bakrah pun langsung angkat bicara : Diam kamu! Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa yang menghinakan penguasa Allah di muka bumi niscaya Allah menghinakannya. (Tirmidzi dalam sunannya (2225))
4. Didalam At-Tarikh AL-Kabir (7/1 oleh AL-Bukhari dari Aun As-Sahmy beliau berkata : Janganlah kalian mencela Al-Hajjaj (Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi) karena dia adalah pemimpin kalian dan dia bukan pemimpinku. Adapun ucapan beliau :dia bukan pemimpinku, karena Abu Umamah tinggal di Syam sedangkan Al-Hajjaj pemimpin Iraq.
5. Dikitab yang sama (8/104) Imam Bukhari meriwayatkan dari Abi Jamrah Ad-DhobiI, beliau berkata : Tatkala sampai kepadaku (khabar) pembakaran rumah, lalu aku keluar menuju Makkah dan berkali-kali aku mendatangi Ibnu Abbas sampai beliau mengenaliku dan senang kepadaku. Lalu aku mencela Al-Hajjaj di depan Ibnu Abbas sampai beliau berkata : Janganlah kamu menjadi penolong bagi syaithan.
6. Hannad mengeluarkan (riwayat) dalam Az-Zuhd (II/464) :Abdah menceritakan kepada kami dari Az-Zibriqan, berkata,Aku pernah berada disisi Abu Wail Syaqiq bin Salamah lalu au mulai mencela Al-Hajjaj dan au sebutkan kejelekan-kejelekannya. Lantas beliau berkata,Janganlah engkau mencercanya, siapa tahu barangkali dia berdoa, Ya Allah, ampunilah aku, kemudian Alla mengampuninya.
7. Dari Ibnu Abi Dunya mengeluarkan dalam kitab Ash-Shamtu wa Adabu Lisan hal 145 dan juga Abu Nuaim dalam Al-Hilyah (5/41-42) dari Zaid bin Qudamah beliau berkata : Saya berkata kepada Manshur bin Al-Mutamar:
Jika aku puasa apakah aku boleh mencela sulthan (penguasa/pemimpin)? Beliau berkata : Tidak boleh. Lalu aku terus bertanya apakah aku boleh mencela Ahli Ahwa (para pengekor hawa nafsu/Ahlul Bidah) ? Beliau menjawab : YA! (boleh).
8. Ibnu Abdil Barr telah mengeluarkan dalam At-Tamhiid (XXI/287) dengan sanadnya dari Abu Darda ra. bahwa ia berkata, Sesungguhnya awal terjadinya kemunafikan pada diri seseorang adalah cacimakiannya terhadap pimpinan/pemerintahnya.
9. Ibnu Ab Syaibah rahimahullahu taala berkata dalam Al-Mushannaf XV/75 & II/137-138 : Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami dari Ibrahim bin Maisarah dari Thawus, berkata, Pernah disebutkan (nama-nama) para pemimpin negara dihadapan Ibnu Abbas, lalu seseorang sangat bersemangat mencacimaki kehormatan mereka. Lalu dia lakukan demikian sambil meninggi-ninggikan (badannya), sampai-sampai dirumah itu aku tida melihat orang yang lebih tinggi daripadanya. Kemudian aku mendengar Ibnu Abbas ra. berkata,Janganlah engkau jadikan dirimu sebagai fitnah (pemicu kekacauan) bagi orang-orang yang zhalim. Maka serta merta orang tersebut merendahkan tubuhnya sampai-sampai dirumah tersebut aku tida melihat orang yang lebih rendah / merendahkan tubuhnya daripadanya.
D. Tidak Boleh Memberontak Selama Penguasanya Tidak Kafir atau Masih Menegakkan Shalat
1. Dari Ummu Salamah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda :
Akan ada sepeninggalku nanti pemimpin (yang) kalian mengenalnya dan mengingkari (kejelekannya), maka barangsiapa mengingkarinya (berarti) dia telah berlepas diri, dan barangsiapa membencinya (berarti) dia telah selamat, akan tetapi barangsiapa yang meridhoinya (akan) mengikutinya. Mereka para sahabat bertanya : Apakah tidak kita perangi (saja) dengan pedang ? Beliau menjawab : Jangan, selama mereka masih menegakkan shalat ditengah-tengah kalian. (HR. Muslim 6/23)
2. Dari Said Al-Khudri beliau berkata : Bersabda Rasulullah SAW :
Akan ada nanti para penguasa yang kulit-kulit kalian menjadi lembut terhadap mereka dan hati-hati pun menjadi tenang kepada mereka. Kemudian akan ada para penguasa yang hati-hati (manusia) akan menjadi benci kepada mereka dan kulit-kulit pun akan merinding ketakutan terhadap mereka. Kemudian ada seorang lelaki bertanya : Wahai Rasulullah, tidakah kita perangi saja mereka ? Beliau bersabda : Jangan, selama mereka masih menegakkan shalat ditengah-tengah kalian. (As-Sunna Ibnu Abi Ashim hal. 49
3. Dari Ubadah bin As-Shamit ra., beliau menceritakan :
Kami membaiat Rasulullah SAW untuk mendengar dan taat (kepada pemerintah muslimin) dalam keadaan kami senang atau benci kepadanya, dalam keadaan kesulitan atau kemudahan, dan dalam keadaan kami dirugikan olehnya, dan tida boleh kita memberontak kepada pemerintah. Kemudian beliau SAW bersabda : Kecuali kalau kalian melihat kekafiran yang nyata dan kalian mempunyai bukti dari Allah pada perbuatan pemerintah tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)
E. Tercelanya melakukan tanzhim rahasia (Gerakan bawah tanah)
 Dari Ibnu Umar ra. berkata : Seseorang datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya : Wahai Arsulullah, berwasiatlah kepada kami. Maka Rasulullah SAW bersabda : Dengarlah, taatlah, wajib bagi kalian dengan (sikap) terang-terangan (terbuka), dan hati-hatilah kalian dari (rencana) rahasia. (Hadits shahih riwayat Ibnu Abi Ashim dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal)
F. Perintah untuk bersabar menghadapi pemimpin yang zhalim
1. Dari Anas berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Sepeninggalku nanti kalian akan menemui atsarah (pemerintah yang tidak menunaikan haq rakyatnya-ed) maka bersabarlah sampai kalian menemuiku. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Anas bin Malik berkata : Para pembesar kami dari kalangan sahabat Muhammad SAW melarang kami. Mereka berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Janganlah kalian mencela pemimpin-pemimpin kalian, janganlah kalian dengki kepada mereka dan janganlah kalian membenci mereka, (akan tetapi) bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya perkaranya (adalah) dekat. (Hadits shahih riwayat Ibnu Abi Ashim dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal, hal 474 no. 1015)
3. Dari Abdullah bin Abbas ra. bahwa Nabi SAW bersabda :
Barangsiapa melihat sesuatu yang ia benci ada pada pemimpinnya maka hendaklah ia bersabar, karena barangsiapa melepaskan diri dari Al-Jamaah meskipun sejengkal maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Dalam riwayat Muslim :
Barangsiapa membenci sesuatu dari pemimpinnya (pemerintah) maka hendaklah ia bersabar. Karena tida ada seorang manusiapun yang keluar dari (kekuasaan) penguasa meskipun sejengkal lalu dia mati dalam keadaan demikian, melainkan matinya tak lain dalam keadaan mati jahiliyyah.
G. Buah Dari Mengikuti Sunnah
 Dari Abul Yaman Al-Hauzani dari Abu Darda ra. beliau berkata : Hati-hati kalian, jangan kalian melaknat para penguasa. Sebab, sesungguhnya melaknat mereka adalah kemelut dan kebencian terhadap mereka adalah kemandulan yang tidak mendatangkan buah apa-apa. Ada yang menyatakan,Ya Abu Darda, lantas bagaimana kami berbuat jika kami melihat apa yang tidak kami sukai ada pada mereka ? Beliau menjawab,Bersabarlah! Sesungguhnya Allah bila melihat perkara itu ada pada mereka maka Dia akan mencegahnya dari kalian dengan kematiannya. (HR. Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (II/48
H. Cara Menasehati Penguasa
1. Dari Iyadh bin Ghanim berkata : Bersabda Rasulullah SAW :
Barangsiapa berkeinginan menasehati sulthan (penguasa), maka janganlah melakukannya dengan terang-terangan (di depan umum) dan hendaknya dia mengambil tangannya (dengan empat mata dan tersembunyi). Jika dia mau medengar (nasehat tersebut) itulah yang dimaksud, dan jika tidak (mau mendengar), maka dia telah menunaikan kewajiban atasnya. (Hadits Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Abi Ashim, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ad-Dhilal hal. 507 no. 1096)
2. Dari Ubaidillah bin Al-Khiyar berkata : Aku pernah mendatangi Usamah bin Zaid, kemudian saya katakan kepadanya : Tidakkah kau nasehati Utsman bin Affan agar menegakkan had (hukuman) atas Al-Walid ? Usamah berkata : Apakah kau kira aku tidak mau menasehatinya kecuali dihadapanmu ?! Demi Allah, aku telah menasehatinya antara aku dan dia saja. Aku tidak mau membuka pintu kejelekan kemudian aku menjadi orang pertama yang membukanya. (Atsar shahih riwayat Bukhari dan Muslim)
Wallahu A’lam Bish-Shawab.

assunnahsurabaya.wordpress.com

Read More..

Kekhilafahan Umar bin Khatab

Pada hari-hari terakhir hidupnya, Khalifah Abu Bakar sibuk bertanya pada banyak orang. “Bagaimana pendapatmu tentang Umar?” Hampir semua orang menyebut Umar adalah seorang yang keras, namun jiwanya sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar minta Usman bin Affan untuk menuliskan wasiat bahwa penggantinya kelak adalah Umar. Tampaknya Abu Bakar khawatir jika umat Islam akan berselisih pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu.
Pada tahun 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar menjadi khalifah. Jika orang-orang menyebut Abu Bakar sebagai “Khalifatur- Rasul”, kini mereka memanggil Umar “Amirul Mukminin” (Pemimpin orang mukmin). Umar masuk Islam sekitar tahun 6 Hijriah. Saat itu, ia berniat membunuh Muhammad namun tersentuh hati ketika mendengar adiknya, Fatimah, melantunkan ayat Quran.
Selama di Madinah, Umarlah –bersama Hamzah– yang paling ditakuti orang-orang Qurais. Keduanya selalu siap berkelahi jika Rasul dihina. Saat hijrah, ia juga satu-satunya sahabat Rasul yang pergi secara terang-terangan. Ia menantang siapapun agar menyusulnya bila ingin “ibunya meratapi, istrinya jadi janda, dan anaknya menangis kehilangan.”
Kini ia harus tampil menjadi pemimpin semua. Saat itu, pasukan Islam tengah bertempur sengit di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak memberitakan kepada pasukannya bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menjadi khalifah. Ia tidak ingin mengganggu konsentrasi pasukan yang tengah melawan kerajaan Romawi itu.
Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar untuk mengambil markas di tempat itu dan kecerdikan serta keberanian Khalid bin Walid membawa hasil. Muslim bermarkas di bukit-bukit yang menjadi benteng alam, sedangkan Romawi terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan Romawi -baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani- tewas. Lalu terjadilah pertistiwa mengesankan itu.
Panglima Romawi, Gregorius Theodore -orang-orang Arab menyebutnya “Jirri Tudur”– ingin menghindari jatuhnya banyak korban. Ia menantang Khalid untuk berduel. Dalam pertempuran dua orang itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Ia ganti mengambil pedang besar. Ketika berancang-ancang perang lagi, Gregorius bertanya pada Khalid tentang motivasinya berperang serta tentang Islam.
Mendengar jawaban Khalid, di hadapan ratusan ribu pasukan Romawi dan Muslim, Gregorius menyatakan diri masuk Islam. Ia lalu belajar Islam sekilas, sempat menunaikan salat dua rakaat, lalu bertempur di samping Khalid. Gregorius syahid di tangan bekas pasukannya sendiri. Namun pasukan Islam mencatat kemenangan besar di Yarmuk, meskipun sejumlah sahabat meninggal di sana. Di antaranya adalah Juwariah, putri Abu Sofyan.
Umar kemudian memecat Khalid, dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti. Umar khawatir, umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Hal demikian bertentangan prinsip Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. “saya berjihad bukan karena Umar,” katanya. Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan menggunakan “tangga manusia”, pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan seluruh wilayah Syiria yang telah lima abad dikuasai Romawi.
Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun mereka hanya akan menyerahkan kota itu pada pemimpin tertinggi Islam. Maka Umar pun berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal pasukan. Jadilah pemandangan ganjil itu. Pemuka Yerusalem menyambut dengan upacara kebesaran. Pasukan Islam juga tampil mentereng. Setelah menaklukkan Syria, mereka kini hidup makmur. Lalu Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang unta merah. Ia hanya disertai seorang pembantu. Mereka membawa sendiri kantung makanan serta air.
Kesederhanaan Umar itu mengundang simpati orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja Syria dan Gereja Kopti-Mesir memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi mereka tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka, Islam segera menyebar dengan cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando Amr bin Ash dan Zubair, menantu Abu Bakar.
Ke wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas juga merebut Ctesiphon -pusat kerajaan Persia, pada 637 Masehi. Tiga putri raja dibawa ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad anak Abu Bakar, Abdullah anak Umar, serta Hussein anak Ali. Hussein dan istrinya itu melahirkan Zainal Ali Abidin -Imam besar Syiah. Dengan demikian, Zainal mewarisi darah Nabi Muhammad, Ismail dan Ibrahim dari ayah, serta darah raja-raja Persia dari ibu. Itu yang menjelaskan mengapa warga Iran menganut aliran Syi’ah. Dari Persia, Islam kemudian menyebar ke wilayah Asia Tengah, mulai Turkmenistan, Azerbaijan bahkan ke timur ke wilayah Afghanistan sekarang.
Umar wafat pada tahun 23 Hijriah atau 644 Masehi. Saat salat subuh, seorang asal Parsi Firuz menikamnya dan mengamuk di masjid dengan pisau beracun. Enam orang lainnya tewas, sebelum Firus sendiri juga tewas. Banyak dugaan mengenai alasan pembunuhan tersebut. Yang pasti, ini adalah pembunuhan pertama seorng muslim oleh muslim lainnya.
Umar bukan saja seorang yang sederhana, tapi juga seorang yang berani berijtihad. Yakni melakukan hal-hal yang tak dilakukan Rasul. Untuk pemerintah, ia membentuk departemen-departemen. Ia tidak lagi membagikan harta rampasan perang buat pasukannya, melainkan menetapkan gaji buat mereka. Umar memulai penanggalan Hijriah, dan melanjutkan pengumpulan catatan ayat Quran yang dirintis Abu Bakar. Ia juga memerintahkan salat tarawih berjamaah.
Menurut riwayat, suatu waktu Ali terpesona melihat lampu-lampu masjid menyala pada malam hari di bulan Ramadhan. “Ya Allah, sinarilah makam Umar sebagaimana masjid-masjid kami terang benderang karenanya,” kata Ali.
sumber : www.pesantren.net
Read More..

Gambar Unik

coba tebak mana yang atas dan mana yang bawah?


 gajahnya punya berapa kaki hayo?


2 orang wanita atau tengkorak?

 ada berapa serigala?

petani atau orang naik kuda?

 tinggian mana?

jendela kanan atau kiri?
Read More..

Cerita Lucu Ikhwan Akhwat (2)

Poligami
Seorang Akhi baru saja melangsungkan pernikahan dakwahnya dengan seorang akhwat
yang sama-sama berjiwa aktivis pula. Minggu-minggu awal pun dilalui dengan penuh
ceria, Qiyamul-lail berjamaah, baca Al-Ma'tsurat sama-sama, tabligh akbar
bersama bahkan sampai demo dan longmarch pun dilakukan sama-sama. Suatu ketika
setelah pulang dari suatu acara seminar bertemakan Poligami, pasangan ini
terlibat dalam pembicaraan serius,

"Bagaimana Mi, pendapat Ummi tentang poligami secara umum "

"Abi, secara umum poligami tidak ada nilai buruknya sebagaimana yang digemborkan
banyak orang, bahkan itu merupakan solusi satu-satunya lho."

"solusi bagaimana maksud Ummi ?"

"Maksudnya, coba deh abi lihat, berapa perbandingan jumlah ikhwan dan akhwat, di
Jakarta aja lebih dari 1 : 7, kalau semuanya dapat satu-satu, maka bagaimana
nasib yang tiga lainnya? "

"Kalo Ummi sudah paham, bagaimana kalo kita yang memulai ?"

"Maksud Abi bagaimana ? "

"Abi mau poligami, tapi yang cariin calonnya ummi saja ya."

"Apaa..! abi mau poligami ? "

"Ya dong, khan Ummi sendiri yang bilang tadi, ingat ini juga sunnah Nabi
Muhammad SAW lho.."

"Wah ! kalo begitu abi salah menafsirkan Siroh Nabawiyah, khan Rasul berpoligami
setelah istri pertamanya Kahdijah ra, meninggal.

Nah! Jadi abi boleh menikah poligami sampai empat pun boleh, asal setelah Ummi,
istri pertama Abi ini, meninggal, OK ?"

"Ini pasti Murobbiyah ya yang ngajari..?"

Sang istri tersenyum manja penuh kemenangan
Fatwa Menikah

Suatu sore di akhir Ramadhan, beberapa orang ikhwah tampak sedang bercengkrama
di teras masjid Baitul Hikmah, Cilandak sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Mereka semua adalah para peserta I'tikaf Ramadhan yang datang dari tempat yang
berbeda-beda. Dan mereka kini terlibat pembicaraan serius tentang kegiatan
dakwah di kampusnya masing-masing. Beberapa saat kemudian datang seorang Ikhwah
dengan tergesa-gesa, membawa suatu kabar.

" Assalamualaikum wr wb, Ikhwan semua, antum sudah dengar belum ada fatwa
terbaru dari Dewan Syariah, baru keluar pagi tadi lho !"

Dengan serempak mereka menjawab,

" Waalaikum salam, fatwa terbaru tentang apa akhi ? "

" Tentang Menikah !"

" Menikah ? apa saja isi fatwa tersebut ? "

" Isinya cuma satu pasal tapi penting, bahwa mulai sekarang seorang Ikhwan tidak
boleh menikah dengan akhwat satu kampus."

Semua ikhwah yang mendengar terkejut, dan saling memberi komentar satu sama yang
lain.

"Apa alasannya akhi, khan tidak melanggar syar'i ?"

"Kok bisa begitu, lalu bagaimana sama yang sudah berproses, langsung dibatalkan
ya .."

"Ane kira ini untuk kepentingan perluasan dakwah juga .."

"Kalau ane sih milih sami'na wa atho'na saja.."

Setelah beberapa saat terjadi tukar pendapat satu sama lain, akhirnya sang Akhi
yang datang bawa kabar tersebut dengan mimik serius menjelaskan,

"Tenang Akhi.., fatwa tersebut memang harus di dukung dan ada dalilnya kok,
bukankah Syariah Islam membatasi seorang Ikhwan untuk menikah hanya sampai
dengan empat orang akhwat, maka bagaimana mungkin seorang ikhwah mau menikah
dengan 'akhwat satu kampus' yang jumlahnya ratusan ..!"
Strategi Dakwah

Jalanan kota Jakarta siang itu, seperti biasa, macet. Bus P 4 jurusan BlokM -
Pulau Gadung penuh dengan penumpang.Bus itu penuh penumpang, sebagian
diantaranya berdiri menggantung lengan. Bus merambat pelan seolah masih
menyimpan banyak fasilitas tempat duduk yang kosong. Satu demi satu artis
jalanan mulai unjuk gigi. Menghias panas terik mentari dengan lagu-lagu
bertemakan sosial dan kemasyarakatan. Kadang di hiasai sindiran ala politikus,
tapi kadang dinodai oleh lirik-lirik sendu yang kurang pantas dilantunkan.

Ada yang aneh terlihat. Seorang bapak-seperti dari Madura- setengah baya memakai
batik, peci, dan sarung - khas pendatang baru- duduk di tepi jendela dengan
tenang. Tetapi yang membuat semua penumpang terheran, bapak itu asyik
menjulurkan tangannya ke luar jendela. Bukan sekali dua kali, tapi malah
terus-terusan tanpa beban. Sementara penumpang lain mulai berteriak memberi
peringatan.

"Pak, Hati-hati.. tangan bapak dimasukkan bisa patah kena mobil nanti ." seru
seorang ibu yang duduk di sebelahnya.

"Pak, kemarin ada peristiwa seperti itu. Tangan seorang kakek lepas saat
terjulur keluar dan tersangkut pohon di tepi jalan..hi..ngeri. " seorang lainnya
ikut menakut-nakuti.

Pak Kondektur pun tak tinggal diam. Tampaknya kesabarannya sudah menipis, aksen
batak pun menambah ketegangan.

"Bah, ini orang tak tahu di untung, kalo tak lepas itu tangan, matilah kau."

Tapi sang Bapak tak bergeming sedikitpun. Tangannya masih asyik terjulur dan
mengayun-ayun di luar jendela. Sorot matanya yang lugu pun terkesan percaya
diri. Seolah ia tahu apa yang dilakukan dan apa akibatnya. Sebenarnya apa yang
ada di benak Bapak tersebut ?

Seorang ikhwan yang bergelantung agak jauh dari bapak tersebut segera bereaksi.
Setelah mengamati gerak-gerik, sorot mata, dan mimik wajah tersebut, sang akhi
ikut memperingatkan sang Bapak. Tapi peringatan ini lain dari seruan-seruan
sebelumnya.

Dengan santun sang akhi berteriak ,

"Maaf Pak, kalau tangan bapak nggak di masukkan, nanti sayang lho kalo kena
pohon, bisa hancur dan rusak pohonnya. Apalagi kalo kena tiang listrik, wah
nanti tiangnya patah seluruh kota bisa padam listriknya Pak. Jadi saya usul
dimasukkin saja pak tangannya, biar nggak terjadi kerusakan nantinya.... "

Mendengar usulan sang akhi tersebut, sang Bapak tampak tersenyum. Ia paham betul
dengan peringatan tersebut. Nampaknya ia sepakat dengan sang akhi. Ia tidak
ingin pohon-pohon dan tiang itu rusak karena ulah tangannya. Makanya dengan
cepat ia tarik tangannya ke dalam bus kembali. Selesai persolan semua penumpang
menjadi lega. Sebagian lain tersenyum sambil berbisik-bisik menduga-duga.

"Oooo..ternyata Bapak ini dari tadi percaya diri karena yakin dengan kesaktian
tangannya tooo.. Alah-alaaaaaaaah. , untung tadi nggak jadi nabrak pohon"

Dalam berdakwah, kita juga harus tahu bahasa yang terbaik bagi setiap orang
tentu berbeda, sesuai dengan latar belakang objek dakwah masing-masing. Bukan
sekedar bahasa dakwah, tapi bahasa dakwah yang terbaik. Akh kita tadi, telah
memberi contoh yang sedemikian nyata. Bisakah anda bayangkan jika tangan sakti
sang Bapak terbentur sebuah pohon besar ?
Masih mau Sekolah

Seorang ikhwan yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya menghubungi sang
Murobby. Apalagi kalau bukan untuk meminta sang ustad mencarikan jodoh terbaik
baginya. Tentu saja sang akhi ini tidak sekedar ingin menikah, tapi juga siap
menikah. Lho, apa bedanya ?.

Ingin menikah bagi seorang akhi cenderung bersifat objektif. Artinya ia
menginginkan atau menuntut seorang akhwat -yang akan menjadi istrinya nanti -
untuk tampil dengan performance dan sifat yang terbaik, menurutnya. Bisa jadi ia
ingin seorang akhwat yang harus cantik, tinggi, pintar masak, cerdas, penyabar
dan lain sebagainya. Atau bisa jadi ia menginginkan yang lebih spesifik misalnya
seorang dokter, dosen, hafidzah, atau mungkin yang berasal dari suku tertentu.
Lebih parah lagi jika 'ingin menikah' di sini berarti : ingin menikahi ukhti A,
B atau C. Yang jenis ini bukan berarti tidak boleh. Hanya saja, kurang elegan.

Lalu bagaimana dengan siap menikah? Siap menikah bagi seorang akhi berarti
kesiapan dari sisi subjektif dirinya. Artinya, ia akan mengukur kemampuan
dirinya untuk memimpin rumahtangga, tanpa banyak terpengaruh faktor siapa yang
akan mendampinginya. Dengan bahasa lain, dia punya kesimpulan : " yang penting
ana harus siap dan baik dulu, siapapun istri ana dan bagaimanapun dia, toh ana
juga yang harus membimbingnya ". Yang jenis ini lebih elegan. Artinya siap
mental dalam menikah.

Nah kembali ke cerita sang akhi yang selain ingin, juga siap untuk menikah. Sang
murobby yang dikonfirmasi pun menyambut permintaan ini dengan semangat. Betapa
tidak? bukankah menjodohkan adalah sebuah amalan mulia. Apalagi yang dijodohkan
adalah ikhwan dan akhwat yang masing-masing mempunyai misi dan visi untuk
dakwah?

Maka dimulailah proyek perjodohan yang indah dan terjaga oleh sang Murobby. Dari
mulai tukar biodata sampai ta'aruf belum terlihat ada masalah. Namun ketika sang
murobby mengkonfirmasi kesediaan sang akhwat, ternyata sang akhwat menolak.
Entah sang akhwat punya alasan apa, yang jelas ia hanya bisa beralasan pada sang
murrobby :" Afwan ustad, saya masih mau melanjutkan sekolah dulu.."

Terpukul hati sang akhi mendengar jawaban sang akhwat. Pikirnya dalam hati,
mengapa kalau masih mau sekolah ia bersedia memberikan biodatanya dan bahkan
sampai proses taaruf ?

Sang murrobby pun merasakan hal yang sama. Ada apa gerangan di balik penolakan
ini ?.

Sang Akhi beritikad baik untuk tetap menikah. Sang murrobby pun kembali dengan
senang hati membantu sang akhi. Dilalui proses dari awal sebagaimana yang
pertama tadi. Namun sayang seribu sayang. Kasus penolakan yang pertama kembali
terulang. Masih dengan alasan yang sama : sang akhwat masih mau melanjutkan
sekolah.

Pusing kembali melanda sang akhi kita ini. Dicobanya sekian kali untuk
berinstropeksi: Adakah yang salah dalam biodatanya ? Atau ada kesalahan kah saat
taaruf kemarin ? Ah , rasa-rasanya semuanya begitu lancar, tak ada masalah.

Atau masalah penampilan fisik?. Ah, benarkah itu masih menjadi kriteria yang
prinsip di jaman ini? . Sang akhi bingung, ia benar-benar belum menemukan
jawaban yang tepat atas kasus penolakan dirinya.

Sang murroby tampaknya ikut merasa bertanggung jawab dengan penolakan tersebut.
Mungkin karena merasa kasihan dengan dua kali penolakan tersebut, sang murrobby
pun berinisiatif untuk ambil langkah yang lain. Kebetulan ia mempunyai adik
perempuan yang juga seorang akhwat. Maka setelah mengadakan briefing yang
intensif terhadap sang adik, dimulailah proses perjodohan keduanya. Biodata adik
sang murroby pun berpindah ke tangan sang akhi ini. Dengan seksama di baca semua
point di dalamnya. Tidak lupa dua lembar foto ukuran post card juga diperhatikan
agak lama.

Sang Murobby yang juga kakak sang akhwat terburu-buru untuk menanyakan kesediaan
sang akhi untuk meneruskan proses.

"Gimana akhi, antum bersedia melanjutkan proses ini kan? "

Sang akhi bingung bukan kepalang. Ada perasaan kurang sreg dalam dadanya.
Lebih-lebih saat melihat dua lembar foto sang akhwat. Diulang-ulang kembali,
sama saja. Ada rasa kurang berkenan yang muncul terus menerus dan mengganggu.

"Gimana Akhi, sudah siap untuk meneruskan prosesnya ? "

Pertanyaan sang murobby menambah kegalauannya. Keringat dingin mulai menetes
dari dahinya. Ia menunduk agak lama.

Sang akhi merenung sejenak, berinstropeksi. Sejurus kemudian ia mulai mengangkat
kepala. Tersenyum. Baru sekarang ia tahu alasan mengapa dua akhwat yang
terdahulu menolak dirinya: kriteria fisik !! Kriteria fisik , kedengarannya
memang lucu. Tapi ternyata ia selalu menjadi begitu kontemporer. Selalu saja ada
di mana saja dan kapan saja.

"Gimana akhi, bisa di jawab sekarang?? "

Dengan sedikit berdehem, sang akhi menjawab,

"Afwan Ustad, setelah saya pikir-pikir, nampaknya saya " masih mau melanjutkan
sekolah " saja ustad ... "

Lemes tubuh sang murrobby. Namun ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Dalam hati ia
berkata : Dasar aktifis jaman kini, masih teguh mempertahankan kriteria
fisik!!!. Andakah salah satunya? 



Read More..

Cerita Lucu Ikhwan Akhwat

ikhwan tersenyum, pastinya akhwatpun juga tersenyum.baca aja ya sampai abis,
(^_^)

Wassalam

" Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu
termasuk orang-orang yang ragu-ragu" (Ali imran :60)
Taaruf Unik
Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan
separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya dan memulai
proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan
dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat
seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah di
janjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah murobby, sementara
agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnya dengan posisi duduk
menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak
ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan pada mad'unya yang malu-malu ini,
"Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum ?"


"Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?"

Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. " Eh..gimana antum ! yang itu
istri saya !"
 Belum Menikah

Memang susah jadi ikhwan bujangan, pasti banyak sindiran dan provokasi yang
datang setiap saat untuk segera menyempurnakan separuh dien ini. Apalagi jika ia
juga berprofesi sebagai seorang murobbi, maka setiap pertemuan mingguan pasti
ada sindiran-sindiran kecil dari para mad'unya yang rata-rata juga belum
menikah. Sebenarnya sang murobbi ini nggak enak dan takut juga kalau status
bujangannya ini menghalangi anak buahnya untuk segera menikah.

Akhirnya pada suatu kesempatan mingguan, setelah sekian lama para mad'unya
menanyakan masalah yang satu itu, sang murobbipun berpesan singkat di hadapan
para ikwah di hadapannya,

" Ikhwan sekalian, untuk masalah pernikahan.. jangan jadikan status ana sebagai
penghalang kalian menikah, cukup jadikan saja saya sebagai contoh atau tauladan
..! "

Para ikhwan yang mendengar pun terbengong-bengong keheranan.
Kriteria ( 1 )
Seorang Akhi muda yang baru lulus S-2 di luar negeri ditanya oleh ustadnya
mengenai kriteria akhwat yang diinginkannya. Maka dengan segala idealisme
sebagai seorang Ikhwan, mulailah ia mencari-cari kriteria dan menuliskan hampir
lebih dari sepuluh kriteria, kemudian menyerahkan pada ustadnya tersebut.
Kriterianya sangat bermacam-macam dan agak mengada-ada. Dari yang pertama dia
harus seorang akhwat, cantik, pendidikan tinggi, Suku Sunda, berkacamata, lulus
dengan cumlaude, hafal sekian juz. dan demikian seterusnya. Setelah diproses
oleh sang ustad, akhirnya ia diberitahu bahwa tidak ada akhwat yang bisa sesuai
dengan 10 syarat tesebut. Kemudian sang Ikhwan mengurangi kriterianya menjadi 9,
setelah diproses sekian minggu ternyata hasilnya nihil. Kemudian sang ikhwan
mengurangi satu lagi dari kriterianya menjadi delapan. Dan setelah ditunggu
sekian lama hasilnya tetap nihil karena terlau ideal kata ustadnya. Dan demikian
seterusnya setiap kali gagal sang
ikhwan mengurangi satu kriteria. Sampai setelah lewat lebih dari dua tahun sang
Ikhwan akhirnya menemukan pasangan hidupnya.Tapi itupun setelah kriterianya
tinggal satu!
Kriteria ( 2 )
Seorang Akhi ditanya sang Murobby tentang kriteria seorang akhwat yang
diinginkannya. Setelah beberapa saat berpikir, sang Akhi menjawab dengan
malu-malu,

"Yang pertama Ustad, dia harus seorang yang cukup cantik."

"Astaghfirullah Akhi, bukannya Rasulullah menyuruh kita untuk mengutamakan
agamanya dulu ? "

"Yang itu sih bukan masalah ustad ? "

"Bukan masalah bagaimana akhi, ada hadist nya lho .."

"Khan yang namanya akhwat pasti berjilbab gede, berarti semuanya kita anggap
sudah punya pemahaman agama yang cukup baik, sekarang tinggal kriteria
selanjutnya yaitu yang cantik "

" Antum bisa aja cari alasan !"
Kriteria (3)
Lagi-lagi seorang Ikhwah diinterogarsi oleh murobbinya tentang calon akhwat yang
diinginkannya. Ikhwan yang satu ini tampaknya sudah kena blacklist sama
murobbinya karena selalu menolak memberi kriteria ketika ditanya.

" Akhi, ini yang terakhir kalinya, kira-kira seperti apa akhwat yang antum
inginkan menjadi pendamping antum dalam berdakwah"

"Sudah deh ustad, ane nggak banyak minta, yang asal-asalan aja "

Sang Murobbi pun bengong dibuatnya, "Asal-asalan bagaimana maksud antum ?
Antum kan punya hak untuk mengajukan kriteria."

"Maksud ane, asal sholihah, asal cantik, asal kaya, asal hafal Qur'an, asal
pintar, dan asal-asalan yang lainnya ."

"Pantes saja antum nggak nikah-nikah !"

Read More..

IKHWAN SEJATI



Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya. Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahadapi lika-liku kehidupan.
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

Read More..

AKHWAT SEJATI


Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.
“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.
Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”.
Read More..

Bingkai kehidupan


Album : Hijrah
Munsyid : Bijak
http://liriknasyid.com


Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
'kan menjadi saksi pengorbanan

Reff :
Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma amaanina

Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi
Read More..

Keajaiban-Keajaiban di Perang Gaza

Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.



http://bimchat.files.wordpress.com/2009/01/gaza-strip-war.jpg

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

http://images.huffingtonpost.com/gen/13427/thumbs/r-GAZA-large.jpg

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

http://www.map-uk.org/files/300_idf_soldiers.jpg

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.


Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.


Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.


Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?


Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.


Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.


Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.


Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).


Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”


Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)


Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka


sumber  :apakabardunia.com
Read More..

4shared premium link generator

assalamualaikumww,
hai sobat gimana kabar kalian hari ini? pada sehat semua kan?
oh ya pada kali ini saya ingin berbagi info dengan kalian dan semoga bermanfaat. kita semua pasti tahu kan situs www.4shared.com, ya disitulah kita bisa menyimpan file2 kita atau ingin mencari file disana juga bisa. nah di 4shared.com kan usernya dibagi menjadi 2 yaitu yang free dan yang premium/berbayar. bagi user yang sifatnya masih free tentu terdapat berbagai keterbatasan, salah satunya adalah kecepatan download. kecepatan download untuk free user tentunya sangat minimal banget, jika download menggunakan internet download manager banyaknya koneksi tidak lebih dari 1 buah atau sama dengan kecepatan default saat kita menggunakan download manager bawaan browser. pernah ga ngebayangin dengan aku free kita bisa download menggunakan idm n koneksinya lebih dari 1? hahaha....... kalau masih mimpi, bangun oei....... sekarang kita bisa download file dari 4shared.com dengan kecepatan setara dengan akun premium. begini caranya:
1. kalian cari file yang ingin didownload dari 4shared.com lalu klik
2. setelah kalian klik akan muncul halama untuk download, stop jangan klik tombol download dulu tapi lihat pada adressbar browser kalian. copy alamat tersebut.
4. buka tab baru dan isikan alamat www.4shared-xp.tk
5. pastekan alamat tadi di kolom yang telah tersedia oleh www.4shared-xp.tk kemudian klik tombol generate dan tunggu proses yang sedang berlangsung.
6. jika proses generating sudah selesai akan muncul detail dari file yang akan di download klik pada tulisan download now yang ada dibawah kolom dan diatas detail dari file tersebut.
7. rasakan bedanya.... hahahaha...................

selamat mencoba n semoga beruntung.
Read More..
 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.